Kebijakan Hard Cluster Merugikan Banyak Kalangan

Pemberlakuan strategi distribusi operator telekomunikasi secara hard cluster diperkirakan bakal mematikan pelaku usaha kecil dan menengah server pulsa. Tentu saja dampak langsung pemberlakuan regulasi ini akan mengakibatkan jutaan orang yang selama ini bekerja di bidang ini terancam kehilangan pekerjaan.

“Aturan ini akan sangat merugikan dengan tutupnya ribuan usaha kecil dan jutaan tenaga kerja kehilangan pekerjaan,” kata Ketua Umum Asosiasi Server Pulsa Indonesia (Aspindo) Dwi Lesmana di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selama ini, lanjutnya server pulsa sudah sejak lama berdiri dengan semua agen hingga counter pulsa kecilpun atau agen di kantor-kantor sudah ada. Menurutnya, sumbangan besar hingga 60 persen distribusi pulsa elektrik atas provider berasal dari pelaku server pulsa.

Lebih lanjut Dwi melihat ada kekhawatiran besar dari para anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Kekhawatiran ini berkaitan dengan akan diberlakukannya hard cluster distribusi pulsa elektrik oleh Telkomsel di awal kuartal II 2011 mendatang.



Sebagaimana dijelaskannya, bahwa hard cluster Telkomsel adalah end user yang melakukan pengisian pulsa Telkomsel baik Simpati atau As harus diisi dari chip MKios dimana nomor telepon end user berada atau pengisian pulsa elektrik hanya bisa dilaksanakan dalam cluster sama.

Dan bila diberlakukan, menurutnya maka server pulsa akan kesulitan melakukan pengisian pulsa. “Penerapan ini akan berakibat pada matinya usaha server pulsa. Dan juga hilangnya kesempatan kerja bagi jutaan tenaga kerja, baik pelaku usahanya, developer software pulsa dan counter pulsa,” ungkapnya.

Jika ditingkat konsumen, lanjutnya maka akan kesulitan mendapatkan pulsa. Hal ini disebabkan pengisian pulsa harus sesuai dengan cluster yang ditentukan.

“Bila pemilik nomor termasuk di wilayah cluster A (Contoh : Medan) ingin mengisi pulsa dan saat itu dirinya berada di wilayah B (Contoh : Tebing Tinggi) maka pengisian pulsa tidak akan bisa dilakukan,”.

Dengan demikian konsumen juga akan akan kecewa, dan harus membeli kartu perdana baru agar tetap bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Dalam hal ini, siapa yang RUGI??. Pembeli Pulsa, Penjual Pulsa, atau Telkomsel?

Secara garis besar ada 3 kelompok yang berperan penting di bisnis isi ulang dan masing-masing mendapat dampak kerugian, yakni:

Operator Telkomsel: Telkomsel dalam hal ini punya hak penuh pada chip isi ulangnya MKIOS, sebenarnya semua operator saat ini berlomba-lomba mencari pelanggan, sehingga banyak iklan-iklan nyeleneh dari saingan sendiri, katanya nelepon gratis, internet gratis, sms gratis, tujuan semuanya untuk memanjakan pelanggan, tapi apakah mereka menyadari jika mereka menerapkan cluster banyak pelanggan ganti kartu akibat tidak bisa isi ulang ketika dia pergi jalan-jalan, pulang kampung tiba-tiba ingin isi pulsa sikonter jawab “maaf bukan cluster kami”.

Authorized Dealer adalah penyalur resmi isi ulang MKIOS, perdana, voucher ke konter-konter, saat ini mereka masih bebas mencari pelanggan asalkan masih diregionalnya, mereka masih bisa mencari pelanggan dengan iming-iming harga murah, bagaimana jika cluster diberlakukan? si AD hanya bisa menjual didaerahnya yang sangat sempit, jika selama ini barang banjir bisa dilempar ke kota sebelah yang mampu ngabisin stok, jika cluster apakah mereka bisa melakukan itu? mampukan konter menghabiskan stoknya? kita lihat aja nanti, apalagi dengan cluster ini banyak isu AD di tendang abis sama telkomsel tidak bisa beroperasi lagi alias tutup usaha.

Server Pulsa yang dikenal pengusaha illegal dari operator yang tidak punya hak sebagai jalur distribusi, tapi sering dijadikan ujung tombak untuk memajukan operator yang belum maju, dan kambing hitam bagi dealer operator yang sudah berkembang. bagaimana jik kebijakan cluster diberlakukan, jelasnya pasti bingung, tapi tunggu dulu, pemain server biasanya banyak cara mengakali jalan keluar terbebas dari aturan, apakah cluster nanti bisa selamat, lihat aja nanti yang jelas pengusaha server tetap dirugikan tapi tidak satu jalan ke roma dan operator lain masih banyak yang kasih barang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar